"Hubungan seks (having sex) dan hubungan intim (making love) sekilas mungkin terdengar sama. Namun sebenarnya kedua aktivitas bercinta ini berbeda," kata Psikolog Jovita Ferliana beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, bahwa hubungan seks merupakan aktivitas bercinta yang hanya melibatkan fisik, bukan emosi. Sedangkan hubungan intim, selain melibatkan fisik, aktivitas bercinta ini juga melibatkan emosi pelakunya.
"Having sex hanya melibatkan fisik, biasanya hanya didasarkan pada ketertarikan secara fisik saja, dan relatif soal selera. Ketertarikan fisik itulah yang kemudian memunculkan keinginan untuk bercinta," Jovita menjelaskan.
"Sedangkan making love atau hubungan intim, bukan saja melibatkan ketertarikan fisik, tapi juga melibatkan emosi, perasaan, dan komunikasi. Hubungan intim berbicara tentang keintiman dan kenyamanan," kata Sarjana Psikologi dari Universitas Surabaya ini.
Hubungan seks atau hubungan intim?
Mana yang lebih sehat? Jovita menyebutkan bahwa hubungan yang sehat akan menimbulkan rasa bahagia yang semakin hari semakin besar. "Semakin Anda dekat dengan pasangan, maka akan terasa semakin nyaman karena merasa tidak ada batasan, dan pasti akan lebih intim," katanya.
Salah satu cara untuk menjaga keintiman adalah dengan menggunakan kondom yang tepat sehingga tidak terasa adanya batasan saat berhubungan seksual. Kondom yang kurang sesuai, seperti tekstur atau ketebalannya tidak pas akan terasa seperti ada batasan. "Karena itu dibutuhkan kondom dengan kualitas yang baik sehingga orang tidak merasa memakainya dan tidak membatasi hubungan intim," katanya.
Ingat bahwa penggunaan kondom secara benar bisa membuat pasangan merasa lebih nyaman. "Ini akan meningkatkan kualitas hubungan intim dan perasaan pasangan, serta hubungan itu sendiri," kata Jovita.
Selain memilih kondom yang tepat, Jovita juga menyarankan agar membuat variasi gaya bercinta supaya keintiman dengan pasangan tetap terjaga. Untuk mencegah kebosanan, dianjurkan setiap tiga bulan sekali untuk mengganti gaya bercinta atau gaya seks ini.